Aksi Demontrasi Mahasiswa, Dewan Perhatikan Anggaran Pesantren

BEKASI - Kota Bekasi sudah memiliki Perda Pesantren, no. 5 tahun 2022 tentang Fasilitas Penyelenggaraan Pesantren. Dengan demikian pesantren memiliki peranan penting dalam membangun karakter bangsa.

Demikian disampaikan Ketua Komisi IV Daradjat Kardono saat menemui demonstrasi mahasiswa PMII (Persatuan Mahasiswa Islam Indonesia) Kota Bekasi, di pintu gerbang DPRD Kota Bekasi, jalan Chairil Anwar pada Rabu (24/8)..

"Dengan disahkannya Perda. Berarti ada kewajiban pemerintah terkait penyelenggaraan pesantren, mulai bantuan anggaran proses pendidikan hingga bantuan untuk bangunan," papar Daradjat.

Politisi PKS ini menegaskan bahwa anggaran hibah pesantren sedang dalam pembahasan APBD. Bukan disebut beberapa pihak dihilangkan. 

"APBD Kota Bekasi masih dalam tahap pembahasan, belum ditetapkan. Terkait usulan dan saran para demo yang hadir sekarang. Sebenarnya juga tengah diperjuangkan anggota dewan untuk direalisasikan," ungkap Daradjat yang juga mengetuai Komisi bidang sosial dan pendidikan.

Sementara Yusril, Ketua PMII Kota Bekasi dalam orasinya mengingatkan anggota dewan untuk memasukan anggaran hibah, karena Kota Bekasi juga dikenal kota santri, banyak pondok pesantren

"Kami tegaskan bahwa pesantren memiliki peran sejarah dan tempat pendidikan anak berakhlakul karimah. Jadi sudah sewajarnya dimasukan anggaran untuk pesantren,' ungkap Yusril.

Selain itu, mahasiswa pendemo meminta agar Dewan Kota Bekasi untuk meningkatkan pengawasan terhadap pemerintahan Kota Bekasi, yang dipimpin Plt Wali Kota Tri Adhianto.

"Banyak kebijakan dan informasi yang salah dari Plt Wali Kota Tri, dan merugikan masyarakat. Dewan harusnya proaktif untuk mengkritisi dan memberikan rekomendasi terkait persoalan kebijakan salah Plt. Kalau perlu segera diusulkan untuk diganti kan masih PLt," ungkap Yusril.

Demo yang digelar di gerbang masuk DPRD Kota Bekasi ini berjalan aman. Demonstran ditemui Daradjat Kardono (F-PKS), Rudy Heryansyah (F-PDI Perjuangan) dan Evi M (F-PAN). Setelah aspiranya diterima demonstran pun membubarkan diri dengan rapih.